GEOGRAFI EKONOMI & INDUSTRI
“SISTEM PEREKONOMIAN NEGARA PERANCIS”
Dosen Pengajar:
Dr. Ellyn
Normelani, M.Pd
Dr. Rosalina
Kumalawati, M. Sc
Disusun Oleh:
HUSNUL HATIMAH (1610115320011)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Segala puji dan syukur ke hadirat
Allah S.W.T karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “SISTEM PEREKONOMIAN NEGARA PERANCIS”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Ekonomi Industri.
Tidak lupa pula Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Besar Muhammad S.A.W juga kepada keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga
akhir zaman.
Ucapan terimakasih juga kami
sampaikan kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah dan kami
menyadari bahwa masih banyaknya kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
dari para pembaca demi menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan para pembaca dan teman-teman.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Banjarmasin,
17 Desember 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prancis merupakan negara besar di Eropa yang
memiliki jumlah penduduk lebih dari 55 juta jiwa. Prancis dalam bahasa Inggris
bernama France, berasal dari Francia Latin memiliki makna tanah
bangsa Frank atau Frankland. Makna lainnya ialah bebas,
berhubungan dengan perbudakan. Prancis memiliki bahasa internasioanl yang
digunakan oleh jutaan penduduk di dunia, termasuk di Prancis itu sendiri,
Belgia, dan negara-negara di wilayah Afrika Barat dan di Pasifik. Selain itu,
bahasa Prancis juga digunakan sebagai bahasa resmi pengantar di PBB, selain
bahasa negara besar lainnya. Prancis merupakan salah satu pendiri Uni Eropa dan
juga merupakan anggota G8.
Prancis menjadi salah satu negara
industri sangat termahsyur. Hal paling terkenal, Prancis merupakan negara
anggota Dewan Keamanan PBB dan memiliki hak veto. Sistem pemerintahan Prancis
ialah semi presidensil. Maksudnya adalah, negara dikepalai oleh seorang
presiden dan kepala pemerintahan dilakukan oleh seorang perdana menteri. Itulah
sebabnya sistem pemerintahan Prancis disebut dengan sistem pemerintahan
presidensil. Negara Prancis menggunakan sistem parlemen biasa disebut bikameral atau sistem parlemen
dua pintu. Dua parlemen tersebut ialah National
Assembly dan Sidang Sovereignity atau
Senat Tidak Berpendapat.
Penduduk negara Prancis ialah orang Prancis
dan sebagian ialah penduduk etnis
merupakan imigran dari Portugis, Maroko, Italia, dan Tunisia. Di sana,
mayoritas agama penduduknya ialah Katolik Roma, dan lainnya tersebar menganut Islam, Protestan,
dan Yahudi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Ekonomi Di Negara Perancis ?
2. Apa Tantangan Dan Masalah Perekonomian Negara
Perancis?
2.3 Tujuannya
Berdasarkan hasil dari rumusan masalah
tersebut maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Sistem
Perekonomian Perancis.
2. Tantangan
Dan Masalah Yang Dihadapi Perancis Dalam Hal Ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sistem ekonomi
Secara umum, Pengertian sistem
ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi seluruh kegiatan
perekonomian dalam masyarakat yang dilakukan pemerintah atau swasta
berlandaskan prinsip tertentu dalam rangka meraih kemakmuran atau kesejahteraan.
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara
untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,
pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi,
distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan
yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Sedangan McEachern berpendapat bahwa
sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi
untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi (what, how, dan for whom). Di dalam mengatasi masalah tersebut
diperlukan cara tertentu untuk menjalankan perekonomian negara. Cara tersebut
dinamakan sistem ekonomi.
2.2 Fungsi Sistem Ekonomi
Fungsi sistem ekonomi secara umum adalah:
·
Sebagai
penyedia dorongan untuk berproduksi.
·
Berfungsi
dalam mengoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
·
Sebagai
pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar
dapat terlaksana seperti yang
diharapkan.
·
Menciptakan
mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.
2.3 Macam-macam Sistem Ekonomi
Ada berbagai macam sistem ekonomi
di dunia ini yang saling berbeda satu sama lain. Tumbulnya berbagai macam
sistem ekonomi yang berbeda tersebt dalam suatu negara disebabkan oleh beberapa
faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
- Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
- Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
- Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
- Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki.
Sistem ekonomi yang pertama kali muncul
dan dikenal di dunia adalah sistem ekonomi tradisional. Sistem ekonomi tradisional
merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara
turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Sistem ekonomi
tradisional ialah suatu sistem ekonomi dalam organisasi kehidupan ekonomi
berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun yang
mengandalkan faktor produksi apa adanya.
- Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah :
- Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
- Hanya sedikit menggunakan modal.
- Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang).
- Belum mengenal pembagian kerja.
- Masih terikat tradisi.
- Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
- Kelebihan sistem ekonomi tradisional sebagai berikut :
- Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat
- Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul
- Tidak individualistis.
- Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional adalah :
- Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah.
- Mutu barang hasil produksi masih rendah.
Seiring
dengan perkembangan dan kemajuan zaman sistem ekonomi tradisional mulai
ditinggalkan oleh banyak negara-negara di dunia. Saat ini dikenal tiga macam
sistem ekonomi yang digunakan oleh negara-negara di dunia, yaitu Sistem
Ekonomi Pasar (Liberalis/Kapitalisme), Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis),
dan Sistem Ekonomi Campuran.
·
Sistem Ekonomi Pasar
(Liberalis/Kapitalisme)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya
kepada mekanisme pasar. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil
bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian
yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
Pada sistem ekonomi liberal, pengelolaan perekonomian sepenuhnya diatur
oleh kekuatan pasar, yakni kekuatan permintaan dan penawaran. Artinya individu
atau swasta diberi wewenang penuh dalam mengelola perekonomiannya. Wewenang
pemerintah dalam hal ini terbatas, mencakup keselamatan dan kelangsungan hidup
warga negara. Contohnya larangan memproduksi obat bius dan obat-obatan
terlarang lainnya. Terdapat kebebasan individu yang besar dalam melakukan kegiatan
ekonominya. Yang menjadi latar belakang munculnya sistem ekonomi liberal
ini adalah paham yang berpendapat bahwa manusia dilahirkan ke dunia disertai
segala macam hak dan kebebasan berupa hak dan kebebasan untuk berproduksi,
distribusi, dan konsumsi.
Pencetus sistem ekonomi liberal adalah Adam Smith. Di dalam
bukunya yang berjudul The Wealth of Nation (1776), Adam Smith
mengatakan bahwa “kemakmuran suatu negara akan terwujud bila setiap individu
diberikan kebebasan yang seluas-luasnya untuk mencapai kemakmuran, sehingga
kehidupan ekonomi dapat berjalan secara bebas sesuai dengan mekanisme
pasar.
Sistem perekonomian liberal dianut oleh sebagian besar negara-negara di
dunia, terutama di negara-negara Eropa Barat, Amerika, Kanada, dan
Australia.
- Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
- Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
- Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
- Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
- Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta).
- Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
- Persaingan dilakukan secara bebas serta Peranan modal sangat vital.
- Kelebihan dari sistem ekonomi pasar antara lain:
- Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
- Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi.
- Munculnya persaingan untuk maju.
- Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar.
- Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba.
- Kelemahan dari sistem ekonomi pasar antara lain:
- Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
- Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
- Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
- Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasisumber daya oleh individu.
·
Sistem Ekonomi Terpusat/Komando
(Sosialis)
Sistem ekonomi sosialis ini dicetuskan
oleh Karl Marx, yang berawal dari penolakannya terhadap sistem
ekonomi liberal yang telah diutarakan oleh Adam Smith. Dia
berpendapat selama tuan tanah atau pemilik modal diberikan kekuasaan dalam
mengelola ekonomi maka kemakmuran dan kesejahteraan rakyat tidak akan pernah
tercapai, justru akan terjadi perbudakan dan akan memunculkan kelas-kelas di
dalam masyarakat. Oleh karena itu Karl Marx merancang sistem ekonomi sosialis
untuk mematahkan paham ekonomi liberal.
Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi
terpusat, karena semua pengelolaan perekonomian sepenuhnya diatur oleh
pemerintah. Jadi yang dimaksud dengan sistem ekonomi sosialis adalah suatu
sistem ekonomi di mana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan
dikendalikan oleh pemerintah.
Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi
dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi
yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratis terpusat, dan kepadanya
perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku
sebagaimana mestinya. Sistem ini merupakan gerakan yang timbul dari
ketidaksesuaian terhadap kapitalis, sehingga mementingkan kemakmuran bersama
sebagai cirinya.
Konsekuensinya penguasaan individu atas
asset/faktor ekonomi harus ditekan sesedikit mungkin, sehingga masyarakat
sosialis sebagian besar kepemilikan merupakan kepemilikan sosial. Dalam sistem
ekonomi sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap
harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam
ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem
perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak
adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah
harus ikut campur dalam perekonomian. Tetapi akibat sangat besarnya campur
tangan pemerintah, mengakibatkan potensi dan daya kreasi masyarakat akan mati
dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis adalah
negara-negara yang berideologi atau berpaham komunis seperti Rusia, Kuba, Korea
Utara, RRC dan negara komunis lainnya.
- Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis
Kekuatannya adalah
Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya termasuk makanan, pakaian,
kesehatan serta tempat tinggal. Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan
perencanaan (Negara) yang sempurna di antara produksi dengan penggunaannya.
- Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis
Kelemahannya
adalah tawar menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa
mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi. Sistem
ini terikat kepada sistem ekonomi diktator. Buruh dijadikan budak masyarakat
yang memaksanya bekerja seperti mesin.
·
Sistem Ekonomi Campuran
Kegagalan sistem ekonomi sosialis dan liberal membuat
kenyataan pada waktu sekarang ini tak ada satu pun negara yang secara ekstrim
menerapkan sistem ekonomi tertentu (baik liberal atau sosialis). Banyak negara
yang menganut lebih dari satu sistem ekonomi atau menganut sistem ekonomi
campuran. Sistem Ekomoni campuran muncul sebagai upaya untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem-sistem ekonomi sebelumnya.
Sistem ekonomi campuran adalah sistem
ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan- kelemahan yang timbul dalam sistem
ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran
pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan
perekonomian.
Sistem ekonomi campuran merupakan bentuk perpaduan
dari dua bentuk sistem ekonomi sosialis dan kapitalis. Pemilihan system ini
adalah untuk mengombinasikan kekuatan system sosialis dan kapitalis, sekaligus
mereduksi dan saling menutupi kelemahan keduanya. Sistem ekonomi campuran
merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta
saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Proses penyatuan ini dilakukan untuk menyerap
elemen-elemen yang positif dan dinamis dari kedua sistem ekonomi tersebut.
Selain itu juga dapat diartikan bahwa sistem ekonomi campuran merupakan jalan
tengah dari keadaan yang dilalui sebuah negara saat mengalami perekonomian yang
semakin berwarna dan merasa kurang cocok menggunakan sistem ekonomi yang sudah
ada. Sistem ekonomi campuran ini juga dibedakan ke dalam dua jenis sistem
ekonomi, yaitu Market socialism dimana peran pemerintah yang tampak lebih
dominan dan Social Market dimana mekanisme pasarlah yang lebih dominan walaupun
tetap ada campur tangan dari pemerintah. Contoh negara yang menganut sistem
ekonomi campuran Market Socialism adalah Swedia. Sedangkan contoh negara yang
menganut sistem ekonomi campuran Social Market adalah Inggris dan Jerman.
Pada sistem ekonomi campuran, pemerintah melakukan
pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat)
masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin
mereka jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah bertujuan untuk
menghindari akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara
lain terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap
sumber daya ekonomi. Sistem ekonomi campuran banyak diterapkan di
negara-negara yang sedang berkembang, seperti Malaysia, India, Filipina, Mesir,
dan Maroko.
- Ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
- Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat.
- Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
- Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
- Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.
- Kelebihan sistem ekonomi campuran adalah:
- Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu sesuai dengan kemampuannya
- Hak individu atas sumber-sumber produksi diakui walaupun ada pembatasan
- Berusaha mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan golongan
- Kelemahan sistem ekonomi campuran adalah:
- Sulit mementukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan swasta.
- Sulit menentukan batas antara sumber-sumber produksi yang dapat dikuasai oleh swasta dan pemerintah.
2.4 Perkembangan sistem ekonomi Prancis
Sistem ekonomi yang dianut Prancis adalah sistem ekonomi liberal (pasar
bebas). Sistem Ekonomi Liberal adalah sistem ekonomi yang menghendaki adanya
kebebasan yang seluas-luasnya bagi tiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi
tanpa campur tangan pemerintah. Setiap individu memiliki kebebasan dalam
berusaha dan memiliki benda, baik berupa modal maupun benda-benda konsumsi.
Dalam sistem ini setiap orang bebas untuk berusaha dan memiliki modal dan
alat-alat produksi.
Mekanisme penentuan barang dan jasa yang diproduksi ditentukan oleh
kekuatan pasar. Siapa yang memiliki modal yang banyak akan menguasai pasar.
Oleh karena itu, sistem ekonomi ini juga dikenal dengan sistem kapitalis.
Sistem ekonomi liberal tumbuh bersamaan dengan kapitalisame sehingga merupakan
sistem perekonomian kapitalis bebas berusaha. Sistem Ekonomi yang memberikan
kebebasan disebut sebagai “laissez faire”
(bahasa Prancis) yang artinya “biarkanlah”. Sistem ekonomi ini dianut oleh
Amerika Serikat dan negara Eropa seperti Jerman, Prancis dan Belanda.
Ekonomi Prancis menggabungkan perusahaan pribadi ekstensif (hampir 2.5
perusahaan terdaftar) dengan intervensi pemerintah substansial (meskipun
menurun). Pemerintah mempertahankan pengaruh terhadap bagian penting dalam
sektor infrastruktur, dengan kepemilikan mayoritas atas firma rel kereta api,
listrik, pesawat terbang, dan telekomunikasi. Telah mengendurkan kontrolnya
secara bertahap sejak awal 1990-an. Pemerintah perlahan-lahan menjual saham di France Télécom, Air France, juga
industri asuransi, perbankan, dan pertahanan.
Prancis mengganti mata uangnya dari franc ke euro pada tahun 2002.
Berdasarkan data OECD, tahun 2004 -- Prancis merupakan pengekspor barang
manufaktur terbesar kelima di dunia dan pengimpor terbesar keempat di dunia.
Menurut data dari IMF, ekonomi Prancis berada di urutan 8 dunia berdasarkan
kemampuan berbelanja (PPP) tahun 2007, yakni sebesar $ 2.047 triliun. Kemudian
di grup negara Maju G8, Prancis berada di peringkat kelima ekonomi terbesar,
dan peringkat keenam berdasarkan PDB nominal. Sedangkan berdasarkan data CIA
World Factbook (2008) menentukan GDP Prancis adalah sebesar $2.067 triliun,
yang berada di urutan 8 dunia berdasarkan PPP.
Sebagai anggota grup negara industri maju G8, Prancis menempati
peringkat ekonomi terbesar kelima atau keenam menurut PDB nominal. Di atas
Amerika Serikat ($39.9 miliar), Britania Raya ($14.6 miliar), Jerman ($12.9
miliar), atau Jepang ($6.3 miliar). Pada tahun yang sama, perusahaan Prancis
menginvestasikan $57.3 miliar di luar Prancis, menempatkan Prancis sebagai
investor luar terpenting kedua di OECD, setelah Amerika Serikat ($173.8
miliar), dan di atas Britania Raya ($55.3 miliar), Jepang ($28.8 miliar) dan
Jerman ($2.6 miliar).
Dalam edisi 2005 OECD in Figures, OECD juga mencatat bahwa Prancis
memimpin negara G7 menurut produktivitas (diukur sebagaimana PDB per jam
bekerja). Tahun 2004, PDB per jam yang bekerja di Prancis adalah $47.7, di atas
Amerika Serikat ($46.3), Jerman ($42.1), Britania Raya ($39.6), atau Jepang
($32.5).
Prancis memiliki industri angkasa penting yang dipimpin oleh konsorsium
Eropa Airbus, dan bersama Swedia menjadi satu-satunya kekuatan Eropa (tak
termasuk Rusia) yang memiliki pelabuhan antariksa nasional pribadi (Centre Spatial Guyanais). Prancis juga
negara Barat yang paling independen energinya karena investasi besar dalam
tenaga nuklir (tenaga nuklir di Prancis), yang juga membuat Prancis produsen
paling sedikit karbon dioksida di antara tujuh negara industri di dunia.
Sebagai hasil investasi besar dalam teknologi nuklir, banyak listrik
yang diproduksi di negara itu dibangkitkan oleh pembangkit tenaga nuklir (78.1%
pada 2006, meningkat dari 8% tahun 1973, 24% tahun 1980, dan 75% tahun 1990).
Sejak akhir Perang Dunia Kedua pemerintah melakukan usaha untuk berintegrasi
dengan Jerman, secara ekonomi dan politik. Hari ini kedua negara membentuk apa
yang disebut sebagai negara "inti" untuk integrasi lebih besar ke Uni
Eropa.
Dengan sekitar 64.5 juta jiwa, Prancis adalah negara terpadat ke-19 di
dunia. Tahun 2003, pertumbuhan penduduk alami Prancis (tak termasuk imigrasi)
menyumbang hampir seluruh pertumbuhan penduduk alami di Uni Eropa. Tahun 2004,
pertumbuhan penduduknya adalah 0.68% dan kemudian tahun 2005 jumlah kelahiran
dan fertilitas terus meningkat. Peningkatan kelahiran alami atas kematian
meningkat hingga 299.800 tahun 2006. Jumlah fertilitas seumur hidup meningkat
hingga 2.00 tahun 2007, dari 1.92 tahun 2004.
Tahun 2004, 140.033 orang bermigrasi ke Prancis. Diantaranya, 90.250
berasal dari Afrika dan 13.710 dari Eropa. tahun 2005, tingkat imigrasi jatuh
sedikit hingga 135.890. Prancis adalah sebuah negara denga berbagai macam
etnis. Menurut Institut Nasional Prancis untuk Statistik dan Pembelajaran
Ekonomi, negara ini memiliki 4.9 imigran yang lahir di luar negeri, 2 juta di
antaranya telah memperoleh kewarganegaraan Prancis.
Prancis adalah negara tujuan perlindungan utama di Eropa Barat dengan
sekitar 50.000 orang tahun 2005 (penurunan 15% dari tahun 2004). Uni Eropa
membolehkan pergerakan bebas antara negara anggota. Sementara Britania Raya
(bersama Irlandia) tidak memberlakukan larangan itu, Prancis melakukan aturan
untuk membendung migrasi Eropa Timur.
Sebuah masalah politik sepanjang tahun adalah depopulasi pedesaan.
Selama periode 1960-1999 lima belas département pedesaan mengalami penurunan
jumlah penduduk. Dalam kasus yang paling hebat, populasi Creuse berkurang
hingga 24%. Banyak sektor ekonomi
mendukung perkembangan perekonomian di negara Prancis. Sektor-sektor
tersebut ialah sebagai berikut.
·
Sektor
Pertanian
Iklim sinkron pada sektor pertanian sangat
mendukung perkembangan pertanian di Prancis yang dikelola secara intensif dan
didukung oleh kecanggihan peralatan pertanian
memadai dan modern. Negara Prancis menjadi negara terkenal dengan produksi anggurnya, hingga ke
luar negeri. Daerah penghasil primer ialah daerah Champagne dan Lembah Sungai
Loire. Selain anggur, Prancis juga terkenal dengan hasil pertanian lainnya,
yaitu padi, buah-buahan, dan gandum. Hasil pertanian utama Prancis berupa
gandum dan bit gula. Bretagne dan Normandia merupakan daerah perkebunan apel di
Prancis. Daerah tersebut meng-hasilkan minuman sari buah apel dan per yang
disebut sinder.
·
Sektor
Peternakan
Prancis
terkenal dengan peternakan babi, biri-biri, dan lembu. Sektor tersebut dikelola
secara modern dan profesional oleh para peternak sudah berpengalaman di bidangnya. Daerah peternakannya terletak di Convensus. Dari
sektor peternakan tersebut, banyak
dihasilkan dan telah menjadi sumber penghasilan negara sangat bagus. Susu merupakan hasil terbesar
ketiga di dunia. Selain susu, hasil peternakan lainnya ialah keju, daging, dan
mentega.
·
Sektor
Perikanan
Perikanan Prancis terutama berada di kawasan pantai barat. Penangkapan
ikan Prancis dipusatkan di Pelabuhan Armorica, sedangkan untuk pabrik
penalengan ikan ada di kota Boulogne dan Lorient. Ikan yang banyak dihasilkan
di Prancis adalah ikan haring, tuna, kod, kerang, dan lain-lain. Tempat
penghasil tiram terbesaradalah Cancale.
·
Sektor
Pertambangan
Selain
sektor pertanian, Prancis juga terkenal dengan sektor pertambangan. Hasil
tambang negara Prancis adalah sebagai berikut:
- bijih besi terdapat di Lorraine dan Saar;
- bauksit terdapat di daerah selatan dekat Laut Tengah;
- minyak dan gas alam terdapat di bagian barat daya;
- garam tambang terdapat di Elzas;
- batu bara terdapat di daerah Saar (daerah Prancis bagian utara).
- Sektor Perindustrian
Industri di
Prancis maju pesat karena Prancis kaya sumber tenaga air sebagai pembangkit
tenaga listrik yang didukung tenaga ahli dan modal yang cukup. Hasil
industrinya ialah pesawat terbang, besi baja, tekstil, kapal, dan juga
elektronika. Semuanya tersebar di berbagai wilayah di Prancis. Prancis memiliki
industri angkasa penting yang dipimpin oleh konsorsium Eropa, yakni Airbus.
Prancis bersama Swedia menjadi satu-satunya kekuatan Eropa (selain Rusia) yang
memiliki pelabuhan antariksa nasional pribadi (Centre Spatial Guyanais).
Daerah industri di Prancis,
antara lain, sebagai berikut:
- Di daerah sekitar endapan besi Lorraine terdapat industri besi dan baja. Industri logam terdapat di daerah Nanly dan Extair.
- Di St. Afirnne He Crusof terdapat industri logam (mesin dan senjata). Di Honvges yang terletak di sebelah barat daya Anvengno terdapat pabrik' keramik.
- Di kota Paris dan selcitarnya terdapat industri logam dan tekstil.
- Di dekat Lille dan Rijze. 1 terdapat industri gula, tekstil, dan baja.
- Di daerah lembah Rhone dan Saone dekat Paris terdapat industri mobil, motor, dan sepeda.
- Paris dan Toulouse terdapat industri pesawat terbang
- Valenciennes, Rennes, dan Strasbourg terdapatindustri mobil.
- Fas – Sur – Mer terdapat industri baja,penyulingan minyak, dan petrokimia.
- Lotharingen dan Lorraine menjadi lokasi industry besi dan batu bara.
- St. Etienne dan He Crousof merupakan pusatindustri mesin dan senjata
- Lyon dan Lille terdapat industri tekstil dan sutra.
·
Sektor
Energi
Prancis merupakan negara Barat
yang paling mandiri dalam sumber daya energi. Hal itu dikarenakan Prancis
memiliki investasi yang besar dalam tenaga nuklir (tenaga nuklir di Prancis),
yang membuat Prancis menjadi negara produsen yang paling minim karbon dioksida
di antara 7 negara industri di dunia. Hasil dari investasi besar dalam
pengembangan energi nuklir, banyak listrik diproduksi di Prancis yang menggunakan
tenaga nuklir, sebesar 78,1% (2004). Angka tersebut meningkat dari 8% (1973),
24% (1980), serta 75% (1990)
2.5 Perkembangan perekonomian dan perdagangan Prancis
1)
Total perdagangan
Prancis periode Januari-Mei
2015 tercatat €
398,54 miliar, atau meningkat sebesar
0,98% dibanding periode
yang sama tahun
2014, yang tercatat senilai € 394,67 miliar. Total
perdagangan tersebut, terdiri
dari ekspor sebesar
€ 184,42 miliar
atau naik 2,64%
dibanding periode yang
sama tahun 2014,
dan impornya mencapai €
212,12 miliar, atau turun
0,44%. Neraca perdagangan
Prancis pada periode Januari-Mei
2015 defisit sebesar
€ 25,70 miliar,
atau mengalami penurunan sebesar
18,22% dibanding periode
yang sama tahun
2014, yang mencapai angka sebesar € 31,43 miliar.
2)
Negara tujuan
utama ekspor Prancis
pada periode Januari-Mei
2015, umumnya ke kawasan Uni Eropa, yaitu : Jerman sebesar
€ 30,70 miliar, pangsanya 16,47%, turun
sebesar 2,50%; Spanyol
sebesar € 13,82
milar, pangsanya 7,42%
(+3,38%); Italia sebesar € 13,65
miliar, pangsanya 7,32% (+2,73%); dan
Inggris sebesar € 13,20 miliar, pangsanya
7,08% (+3,40%). Kontribusi
keempat negara tersebut terhadap total
ekspor Prancis pada
periode ini, sebesar
38,29%. Bagi Prancis Indonesia hanya
menjadi negara tujuan
ke-45, sedangkan, Singapura
dan Malaysia masing-masing di
urutan ke-16 dan ke-41.
3)
Beberapa komoditi
ekspor utama Prancis
ke Dunia pada
periode Januari-Mei 2015, yang meningkat dibanding periode yang
sama tahun 2014, antara lain :
- Nuclear Reactors, Boilers, Machinery sebesar € 21,193 milar, pangsanya 11,37% dan naik sebesar 1,80%, juga merupakan komoditi dengan nilai ekspor yang tertinggi pada periode ini ;
- Aircraft, Spacecraft, And Parts Thereof sebesar € 19,23 milar, pangsanya 10,32% dan naik sebesar 8,95%;
- Vehicles Oth Th Railway Or Tramway Rolling-Stock sebesar € 16,82 miliar, pangsanya 9,02% dan naik sebesar 7,34%.
Sedangkan, yang
mengalami penurunan nilai ekspor, antara lain :
- Plastics And Articles Thereof ; sebesar € 7,38 miliar, pangsanya 3,96%, dengan penurunan sebesar 1,36%;
- Mineral Fuels, Mineral Oils & Prod Of Their Distillation; sebesar € 6,26 miliar, pangsanya 3,36% dan turun sebesar 12,74%.
- Opt, Photograph, Cinematograph, Measuring, Chekg, Precisi, Medic Or Surgi Instrs & Appar sebesar € 5,49 miliar, pangsanya 2,94%, dengan penurunan sebesar 2,03%;
- Iron and Steel ; sebesar € 5,15 miliar, pangsanya 2,76%, dengan penurunan sebesar 2,46%.
4)
Negara asal
impor Prancis pada
periode Januari-Mei 2015, umumnya
juga dari kawasan
Uni Eropa. Impor
Prancis dari Jerman
sebesar € 42,22 miliar,
dengan pangsa 19,91%,
naik sebesar 0,98%;
Belgia sebesar € 22,84 miliar,
(10,77% ) dan turun 3,79%; Italia sebesar € 16,34 miliar, (7,70%) dan
turun 1,48%, serta
Belanda sebesar €
15,26 miliar, (7,20%)
dan turun 2,44%. Keempat negara
tersebut, memberi kontribusi
sebesar 45,58% terhadap
total impor Prancis pada periode ini. Vietnam dan Singapura merupakan
negara-negara ASEAN yang tercatat
sebagai negara asal impor Prancis dengan peringkat masing-masing ke-33 dan
ke-39. Sementara itu,
Indonesia posisinya di
peringkat ke-49. Sedangkan, Thailand dan
Malaysia peringkatnya masih
di atas Indonesia
masing-masing di peringkat ke-40
dan ke-42.
5)
Beberapa komoditi impor utama Prancis dari Dunia pada
periode Januari-Mei 2015, yang meningkat
dibanding periode yang sama tahun 2014, antara lain :
- Nuclear Reactors, Boilers, Machinery sebesar € 24,57 miliar, pangsanya 11,58%, dengan kenaikan sebesar 1,57%;
- Vehicles Other Than Railway Or Tramway sebesar € 19,82 milar, pangsanya 9,34% dan naik sebesar 5,74%;
- Electrical Machinery And Equipment And Parts Thereof; sebesar € 18,38 miliar, pangsanya 8,66% dan naik sebesar 7,20%.
Sedangkan, yang mengalami
penurunan nilai impor, antara lain :
- Mineral Fuels, Mineral Oils & Prods Of Their Distillation; sebesar € 23,55 milar, pangsanya 11,10% dan turun sebesar 25,77% ;
- Petroleum Oils & Oils Obtain Frm Bitum Minerals, Crude; sebesar € 9,08 miliar, pangsanya 4,28% dan turun sebesar 28,74%;
- Plastics and Articles Thereof; sebesar € 8,40 miliar, pangsanya 3,96%, dengan penurunan sebesar 1,75%;
- Pharmaceutical Products ; sebesar € 8,03 miliar, pangsanya 3,78%, dengan penurunan sebesar 7,58%.
2.6 Para Pelaku Ekonomi Di Prancis
Dalam ilmu
ekonomi mikro ada 3 pelaku ekonomi, yaitu:
a.
Pemilik faktor
produksi
b.
Konsumen
c.
Produsen
Dalam ilmu
ekonomi makro ada 4 pelaku ekonomi:
a.
Sektor rumah tangga
b.
Sektor swasta
c.
Sektor pemerintah
d.
Sektor luar negeri
Pelaku
ekonomi dibedakan menjadi empat golongan, yaitu:
·
Rumah Tangga Konsumsi
Rumah tangga
konsumsi merupakan pemilik dari berbagai faktor produksi yang tersedia dalam
perekonomian. Faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi adalah
SDM, hasil alam, tanah dan bangunan. Dalam kegiatan produksinya, rumah tangga
produksi membeli faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi.
Rumah tangga produksi membayar balas jasa atas penggunaan faktor produksi
tersebut dengan berupa gaji, upah, sewa, bunga dan sebagainya kepada rumah
tangga konsumis. Hasil balas jasa tersebut, digunakan rumah tangga konsumsi
untuk membeli hasil produksi rumah tangga produksi untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
·
Rumah Tangga Produksi (Produsen)
Produsen/Perusahaan
adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan
tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Dengan kata lain perusahaan adalah satuan ekonomi yang
didirikan untuk tujuan memproduksi barang dan jasa dalam upaya memenuhi
kebutuhan masyarakat. Untuk memproduksi barang dan jasa tersebut diperlukan
input (masukan) berupa tenaga kerja (SDM), bahan-bahan dasar dan bahan pembantu
(SDA), barang-barang modal seperti alat-alat produksi yang dikombinasikan
dengan teknologi produksi di bawah pimpinan seorang pengusaha.
·
Pemerintah
Sama seperti
rumah tangga konsumsi dan rumah tangga produksi, pemerintah (negara) dapat
dipandang sebagai suatu unit ekonomi atau rumah tangga yang menghasilkan barang
dan jasa tertentu untuk kepentingan umum. Pemerintah yang dimaksud adalah
badan-badan yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Badan-badan ini akan
mengawasi kegiatan rumah tangga konsumsi dan rumah tangga produksi supaya
mereka melakukan kegiatan dengan cara yang wajar dan tidak merugikan masyarakat
secara keseluruhan. Badan-badan pemerintah tersebut antara lain:
- Departemen penanaman modal,
- Badan penanaman modal,
- Bank sentral,
- Parlemen,
- Pemerintah daerah,
- Angkatan bersenjata.
Hasil
kegiatan produksi (output) yang dilakukan pemerintah sebagian besar berupa
jasa-jasa yang diselenggarakan untuk masyarakat secara keseluruhan dan pada
dasarnya tidak diperjualbelikan di pasar. Oleh karena itu disebut jasa-jasa
publik atau jasa kolektif seperti keamanan, pertahanan, pemerintahan,
pengadilan, hubungan politik dengan luar negeri. Adapun input yang dibutuhkan
pemerintah adalah sumber-sumber daya insani seperti pegawai, tentara, polisi,
dokter, guru, gedung, mobil, tekstil, kertas, sumber daya alam, manajemen, ilmu
pengetahuan/teknologi.
·
Masyarakat Luar Negeri
Dewasa ini
sudah tidak ada lagi negara yang tertutup sama sekali untuk hubungan
perdagangan dengan negara-negara lain. Hasil produksi selain disalurkan ke
pembeli dalam negeri (RTK, RTP, dan pemerintah), sebagian juga dijual pada
masyarakat luar negeri. Hal ini menimbulkan arus barang dan jasa dari dalam
negeri ke luar negeri yang disebut ekspor.
Kegiatan
ekspor ini dibayar dengan valuta asing (devisa) menurut kurs tertentu. Jadi
keluarnya arus barang dan jasa diimbangi arus uang yang masuk dari luar negeri
ke dalam negeri.Selain kegiatan menjual barang dan jasa ke luar negeri, ada
pula kegiatan membeli barang dan jasa dari negara-negara lain, sehingga ada
arus barang dan jasa yang masuk dari luar negeri ke dalam negeri yang disebut
impor. Dengan demikian ada arus uang ke luar (luar negeri) untuk pembayaran.
Kegiatan ekspor impor serta tinggi rendahnya kurs valuta asing berpengaruh
terhadap kegiatan ekonomi nasional secara keseluruhan baik pada RTK, RTP, dan
pemerintah.
2.7 Kondisi Politik, Sosial Dan Budaya Prancis
·
Kondisi
Politik Prancis
Prancis merupakan negara yang terletak di Eropa. Dahulu kala Prancis
menganut sistem politik yang berbentuk negara monarki absolut. Awalnya tidak
terjadi masalah tapi di akhir masa sistem politik monarki, tepatnya pada zaman
Raja Louis XIV (1643–1715) rakyat
sudah tidak tahan dengan keadaan yang dimana sang raja bertindak semena mena
dimana kekuasan raja menjadi besar dan tidak terbatas. Rakyat harus tunduk
kepada kekuasaan raja dan tidak boleh menentang raja. Rakyat tidak boleh
mempunyai pengaruh sedikit pun dalam pemerintahan. Oleh karena itu, Dewan
Perwakilan Rakyat (Etats Generaux)
kemudian dibubarkan. Raja Louis XIV
hidup dalam kemewahan dan kemegahan. Ia membangun Istana Versailles dengan menghabiskan biaya yang sangat besar. Padahal
biaya itu diperoleh dengan memungut bermacam-macam pajak yang tinggi dari
rakyat. Sudah barang tentu rakyat menjadi menderita dan membenci raja. Hal ini
masih berlanjut pada masa pemerintahan Louis
XV (1715–1774). Perasaan tidak puas dan benci kepada raja dan para
bangsawan makin lama makin meluas. Pada masa pemerintahan Raja Louis XVI (1774–1793), raja sudah tidak
memiliki gezag (kewibawaan) dan
kekuatan lagi. Hal itu disebabkan raja tidak berhasil memperbaiki keadaan.
Situasi demikian memberi peluang yang sangat baik untuk meletusnya suatu
revolusi.
Pada tahun 1789 rakyat terutama para buruh berusaha menggulingkan
pemerintahan Raja Louis XVI dengan menghancurkan Penjara Bastile yang menjadi lambang monarki Prancis sejak itulah sistem
politik Prancis yang monarki telah berakhir. Revolusi Perancis adalah masa
dalam sejarah Prancis antara tahun 1789 dan
1799 di mana golongan demokrat dan pendukung
republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan
memaksa Gereja Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal.
Sebab khusus terjadinya Revolusi Prancis adalah adanya krisis keuangan.
Kehidupan raja dan para bangsawan istana serta permaisuri Louis XVI ,yakni Maria
Antoinette (terkenal dengan sebutan Madame deficit) yang hidup penuh dengan kemewahan dan kemegahan. Di
samping itu, adanya warisan hutang dari Raja Louis XIV dan Louis XV menjadikan hutang negara makin
menumpuk.
Sistem Politik Prancis biasanya juga disebut dengan istilah Republik
Kelima. Prancis mengenal pemerintahan republik pertama hingga pemerintahan
republik kelima. Sistem Politik
Prancis yang pemerintahannya adalah republik kelima (1958), posisi
presiden sangatlah kuat karena Presiden mengangkat Perdana Menteri dan dapat
membubarkan parlemen. Konstitusi ini secara signifikan memperkuat kekuatan
kewenangan yang dipegang oleh Eksekutif
(Pemerintah dan Presiden) dan di satu sisi juga membatasi atau mengurangi
kewenangan yang dimiliki oleh lembaga legislatif. Sistem Politik di Prancis
sekarang adalah Republik Kesatuan dengan sistem pemerintahan semi presidensial.
Badan Legislatif Prancis terbagi menjadi 2 kamar (bicameral) yaitu Assemble Nationale dan Senat.
·
Kondisi
Sosial Prancis
Keadaan sosial dan ekonomi Prancis sangat berbeda dari ukuran ideal atau
seperti yang diketahui publik, terutama jika dihubungkan dengan kaum borjuis
dan kaum bangsawan yang lebih banyak ditampilkan. Secara geografis, Prancis
sebelum revolusi bukan negara kesatuan yang utuh, tapi lebih cenderung gabungan
negara-negara bagian yang memiliki hukum, sistem pajak dan adminstrasi yang
berbeda satu sama lain. Dengan dipimpin oleh Raja Lous XVI yang cenderung lemah dan suka berfoya-foya, kesatuan
nasional Prancis diambang krisis. Kaum bangsawan memiliki hak-hak istimewa,
begitu juga dengan kaum pendeta, yang bebas pajak. Dua kaum lainnya yang berada
dalam sistem kependudukan Prancis adalah kaum borjouis / kaum kaya yang rata-rata
bekerja di kantor negara dan terlibat permainan politik serta kaum rakyat
jelata yang kebanyakan adalah petani miskin. Parahnya 99 % warga Prancis adalah
rakyat jelata tersebut.
·
Kondisi
Budaya Prancis
Prancis memiliki kota berbudaya tinggi (Paris
menjadi yang utama), pantai dan resor tepi laut, resor ski, dan wilayah
pedesaan yang dinikmati untuk keindahan dan kenyamanannya (pariwisata hijau).
Disamping pariwisata biasa Prancis menarik berbagai peziarah religius ke
Lourdes, sebuah kota di département Hautes-Pyrénées, yang dikunjungi beberapa
juta turis per tahun.
a. Prancis, Negara Wisata
Prancis
merupakan sebuah Negara yang berada di kawasan Eropa yang beribu kota Paris. Di
Prancis, terdapat banyak kota wisata
terkenal dan banyak dikunjungi oleh banyak wisatawan. Salah satu lokasi
wisata terkenal ialah Menara Eiffel Terletak di tepi Sungai Seine, Menara Eiffel
menjadi ikon global Prancis dan landmark Kota Paris. Menara Eiffel setiap
tahunnya dikunjungi lebih dari 7 juta wisatawan, di mana 75 persen di antaranya
merupakan turis asing.
Menara Eiffel dibangun pada tahun 1889 dan memiliki tinggi 320 meter. Eiffel terletak tepat di Champ de Mars di kota Paris. Menara ini pernah memperoleh penghargaan sebagai bangunan buatan manusia tertinggi di dunia.Sehingga tidaklah heran jika menara Eiffel termasuk ke dalam tujuh keajaiban dunia. Kepopuleran Menara Eiffel yang telah mendunia membuat landmark ini selalu menjadi tujuan wisatawan saat berwisata ke Prancis.
b. Prancis, Negara Mode
Prancis mendapat predikat sebagai pusat mode dunia. Mulai dari Chanel, Dior, Saint Laurent, Hermes, Louis Vuitton dan masih banyak merek terkenal lainnya, lahir dari ibu kota Prancis ini. Banyak perancang Prancis menciptakan merek mode paling terkenal dan laris di dunia. Ternyata reputasi industri pakaian Prancis yang begitu indah dengan gaya yang inovatif dan teknis memikat ini telah ada sejak abad ke 17. Industri fashion di Prancis terkenal berkat Raja Louis XIV yang terkenal dengan julukan The Sun King yang memerintah Prancis sejak tahun 1643.
Sampai saat
ini, kain dan bahan dengan kualitas terbaik dapat ditemukan di Prancis. Jadi
ketika kerajinan dari haute couture (pakaian dengan rancangan berteknik tinggi)
berkembang pada akhir abad ke-19, para penjahit mulai beralih ke Prancis.
Charles Frederick Worth, orang Inggris yang berperan besar dalam perkembangan
industri haute couture, adalah orang pertama yang membuka bisnisnya di Rue de
la Paix di Paris. Sejak saat itu, banyak rumah mode lainnya yang mengikuti
jejak Charles, seperti Paul Poiret dan Madeleine Vionnet. Tak lama kemudian,
Paris telah menjadi pusat mode yang berkembang pesat dan desain Prancis mulai
dicontoh seluruh dunia.
Pada abad
ke-20 banyak desainer handal mulai muncul. Sementara di Paris, desainer seperti
Hubert de Givenchy dan Pierre Balmain berhasil mewarnai dan mempertahankan
industri fashion di Prancis. Kemudian muncul tingkat persaingan yang semakin
signifikan dari Amerika Serikat dan Italia, di mana pada tahun 1951 pengusaha
Giovanni Battista Giorgini mengatur sebuah pertunjukan yang mempromosikan karya
desainer Italia. Cara ini terbukti sangat sukses dan berfungsi untuk menjadikan
negara ini sebagai pesaing mode yang hebat. Tapi, mungkin tantangan paling
berat bagi Prancis terjadi pada tahun 1960an. 'Budaya pemuda' berkembang pesat
di London, dengan Mary Quant memimpin gerakan tersebut. Quant adalah perancang
Inggris yang turut mempopulerkan 'rok mini' yang dipuja oleh generasi muda dan
berperan besar terhadap emansipasi serta kebebasan gender. Ini merupakan
prinsip dasar berbagai gerakan kontra budaya yang terjadi sepanjang dekade ini.
Karya Quant
yang berani, cukup kontras dengan gaya berkelas dan model semi formal yang
diproduksi di Paris dengan target pasar yang memang ditujukan untuk usia
dewasa. Tapi, Yves Saint Laurent berhasil mempertahankan keunggulan fashion di
Prancis sejak akhir 1960an hingga memasuki dekade berikutnya. Saint Laurent
tidak hanya bertanggung jawab atas peralihan sejumlah desain pria ke dalam
lemari pakaian wanita - terutama le smoking alias tuxedo wanita atau dinner
jacket - dia juga merupakan pencipta merek haute couture pertama yang
memproduksi koleksi ready to wear (pakaian siap pakai). Yves Saint Laurent
menjadi orang yang menampilkan pakaian ready to wear yang modis, menjadi
semakin populer di kalangan kelas atas dan mudah diakses. Saat ini, hampir
semua rumah couture memproduksi pakaian ready to wear. Bahkan, produksi pakaian
ini lebih diminati dan mendatangkan lebih banyak keuntungan daripada koleksi
haute couture sendiri. Paris hari ini tetap menjadi pusat mode dunia selain
Milan, New York dan London. Kota-kota seperti Barcelona, Berlin, Singapura juga
turut mewarnai industri fashion. Meskipun ada persaingan yang cukup ketat dari
kota-kota ini, fashion tetap menjadi aspek budaya Prancis dan tetap menjadi
label internasional bagi Prancis.
Prancis
menjadi ikon global dikarenakan modenya. Paris menjadi ikon global dengan
berbagai kemajuan fashionnya. Oleh sebab itu, Paris merupakan kota disebut kota mode dunia. Kota mode ialah
kota disebut sebagai pusat primer sebuah
industri mode. Di dalamnya terdapat berbagai macam kegiatan berhubungan dengan industri mode. Kegiatan
tersebut berhubungan dengan produk-produk mode, desain, kegiatan fashion show,
dan pameran berhubungan dengan mode.
Selain itu, terdapat juga
sekolah-sekolah mode terdiri atas
siswa-siswa internasional memiliki minat
menjadi seorang desainer profesional. Kota ini memang telah menjadi salah satu
ikon mode global hingga saat ini. Kota Paris termasuk empat besar kota mode
paling krusial sedunia, selain London, Milan, dan New York.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem ekonomi yang dianut Prancis adalah sistem ekonomi liberal (pasar
bebas). Sistem Ekonomi Liberal adalah sistem ekonomi yang menghendaki adanya
kebebasan yang seluas-luasnya bagi tiap individu untuk melakukan kegiatan
ekonomi tanpa campur tangan pemerintah. Setiap individu memiliki kebebasan
dalam berusaha dan memiliki benda, baik berupa modal maupun benda-benda
konsumsi. Dalam sistem ini setiap orang bebas untuk berusaha dan memiliki modal
dan alat-alat produksi.
Ekonomi Prancis menggabungkan perusahaan pribadi ekstensif (hampir 2.5
perusahaan terdaftar) dengan intervensi pemerintah substansial (meskipun
menurun). Pemerintah mempertahankan pengaruh terhadap bagian penting dalam
sektor infrastruktur, dengan kepemilikan mayoritas atas firma rel kereta api,
listrik, pesawat terbang, dan telekomunikasi. Telah mengendurkan kontrolnya
secara bertahap sejak awal 1990-an. Pemerintah perlahan-lahan menjual saham di France Télécom, Air France, juga
industri asuransi, perbankan, dan pertahanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar